Blogger Widgets

Senin, 18 Februari 2013

CINTA DALAM UNTAIAN AIR MATA



Ufft....gak mungkin....! “ desah Inna “ Inna kenapa sih kamu mesti gitu...? Yakin donkk,,kamu punya kelebihan yang orang lain gak tau...! Dan kamu harus tunjukkan itu... “.
            “Tapi aku...”
            “Udah pokoknya kamu bisa...dan kamu harus tunjukkan kalo kamu bisa....!”
Firsya  makasih banget ya.... Aku belum bisa bangkit dari kekecewaanku,,, Aku belum bisa percaya diri seperti dulu lagi.  Aku masih trauma dengan semuanya. Tapi aku janji... Aku akan berusaha demi kamu. My belloved roommeet.
***************************

Di tempat lain di sebuah kediaman..........
             “Ferdi.....cepatlah turun Naak ...! jangan mengurung diri terus-terusan....” teriak Ibu Ferdi.
“Ya Bunda...Ferdi turun...!” jawabnya dengan kesal.
Selalu begitu apa yang dilakukan Ferdi setiap harinya. Ia hanya termenung memikirkan Dinda yang telah pergi meninggalkannya. Satu-satunya orang terkasih baginya. Dinda pergi meninggalkan Ferdi untuk selamanya setelah kejadian mengerikan itu. Dinda jadi korban kecelakaan saat hujan lebat itu. Dan Ferdi sangat terpukul akan hal itu.
            “Sudahlah Ferdi...sekarang ubah hidup kamu. Masa depan kamu masih panjang. Jangan kamu jatuh karena memikirkan hal itu. Bunda sedih melihat kamu seperti ini.
            “Bunda gak akan mengerti.....Karena kecelakaan itutidak akan terjadi kalau saja Ferdi tidak menolak Dinda unt uk menjemputnya saat itu.....!”
            “Tapi bukanlah sepenuhnya salahmu Naak...”.”Sudahlah Bunda.....Ferdi mau berangkat,,!”
            “Ferdi....!!!!!”
Maafin Ferdi Bunda....Ferdi belum bisa ngelupain Dinda.
            Dalam perjalanannya, ferdi hanya terdiam. Tak sepantasnya Ia memikirkan Dinda sampai segitunya. Tapi Ia benar-benar tidak bisa melupakannya. Kekasih sekaligus teman dari masa kecilnya kini telah pergi meninggalkannya. Apalagi jika ditambah dengan perasaan bersalah karena Ia tidak bisa menjaganya. Dan tiba-tiba lamunannya dikagetkan oleh sapaan lembut seseorang.
            “Maaf Mazz...!!boleh saya duduk disini..???”..Tanya gadis berjilbab itu.
            “Silahkan,,,!!”
            Dan Ferdi terkejut karena Ia melihat gadis berjilbab yang ada didepannya memiliki wajah mirip dengan Dinda yang dirindukannya selama ini.
“Nona....siapa anda??Kamu Dinda..??”tanya Ferdi.
“Maaf mazz...saya bukan Dinda...saya Inna,,”
“Tidak mungkin,,,!! Kamu Dinda, kan??”
“Maz tenanng,,,,!!Saya Dinda dan saya tidak pernah mengenal Anda!..” tegas gadis itu sambil menyodorkan Kartu KTP dan segala identitasnya.
“Ya Tuhaann...Apa yang terjadi padaku??...”
“Istighfar mazz...istighfarr...Apa yang sebenarnya terjadi??” gadis itu mencoba menenangkan Ferdi.
            “Ya Tuhaann...!! aku kehilangan seseorang yang aku sayangi,...dan wajahnya sangat mirip denganmu..” Ferdi pun bercerita tentang semua yang terjadi padanya kepada gadis itu.
            “Memang pantas jika kita menangisi ataupun sedih karena kehilangan orang yang kita sayangi. Tapi tak seperti ini caranya. Ikhlaskan Dinda.....Dekatkan diri dengan-Nya.
            .........karena Ia pasti memberikan yang terbaik untuk kita.
            “Terimakasih... Din,,,”
            “ Inna,,,,!!”
            Pertemuannya dengan dinda sudah sedikit mengurangi beban Ferdi selama ini. Gadis yang begitu teduh, menenangkan dan tersirat kesabaran yang tinggi. Sungguh Ferdi terpesona dengan kecantikan yang terpancar indah dari hatinya. Dan dia berharap bisa bertemu dengannya kembali. Hingga tak terasa bis itu sudah sampai pada tujuan.
“Permisi mazz...!!”.
“Innna,,,!!”
“E.....ada apa Maz,,,???”
“Emmmm,,,kamu kuliah disini juga???”
“Iya..Maz,,,”
“Yahh...baguslah kalo begitu,jadi aku nggak bakal ketinggalan nasehat-nasehat dari kamu lagi    khan??..”
“Maksud Maz??..”selidik Inna.
“ Yaa,,,nothing,,,! Kalau githu boleh aku minta no Hp kamu?..”
            Inna hanya terdiam dan bingung apa yang harus dilakukannya. Hingga suara klakson membuyarkan pikirannya.
            “Eh,,,Ini kartu nama saya...”seraya menyerahkan kartu namanya.
            “Terimakasih Inna....”Seraya berlari.
Ya Allah....apa yang baru saja aku lakukan ,,,???Maafkan aku,,,Mengapa aku harus membiarkan diriku mengulangi hal itu?? Semoga semua ini berujung kebaikan,,bukan hanya sebagai pelampiasan...
Semenjak saat itutak pernah terhenti SMS maupuntelepon dari Ferdi. Di siang hari, malam hari, selalu ada SMS atau telepon darinya.
“Inna trims atks sgalanya aQ jadi lebh baik stlah ktmu Qmu”
Astaghfirullahaladziim....Ferdi...kenapa kamu selalu kasih SMS ke aku??,,,Aku tak ingin berlama-lama seperti ini,,Cukup...Aku tak ingin kecewa untuk kedua kalinya..karena perasaan cinta yang bisa datang kapan saja.
Tiba-tiba SMS itu masuk lagi.
“Inna makan diluar yuuk...pertama dan terakhirnya dech.pleaasee..!!”
“Ferdi..Ini semua harus berakhir sebelum ada yang akan terluka.Sepertinya semua harus aku jelaskan.
“Ferdi..maaf ya sebelumnya...
                “Bukan maksud hati untuk menolak,,hanya saja,,,,
                “Dalam keyakinanku aku gak boleh pergi sama orang yang bukan muhrim.”
SOORRY...
            Maafkan aku Ferdi....Aku hanya ingin menjaga perasaan ini,,, Aku nggak mau kecewa dan terluka untuk kedua kalinya,, Aku masih takut dan trauma kalau hanya akan dijadikan pelampiasan saja. Maafkan aku Ferdi...
**************************************
Inna,,andai sja kamu tahu,,,aku gelakuin ini semua karena aku......
            Tit,,,,tit,,,dering Hp membuyarkan lamunan Ferdi yang sedari tadi memikirkan Inna.
“Baiklah aku bersedia”
“Akhirnya.....Dinda...doakan aku,,”
Senyuman mulai tampak dari wajah Ferdi. Ia mendekap foto Dinda erat. Jawaban Inna membuatnya sangat bahagia. Ia serasa menemukan hidupnya kembali. Ia merasa Tuhan masih peduli dengannya. Tidak seperti dulu, ia selalu menyalahkan Tuhan atas takdirnya.
*****************************
            “Inna...!!” Ferdi berteriak saat melihat Inna sudah datang dan menunggunya dari tadi. Dengan segera ia menggeser kursi berhadapan dengan Inna.
            “Ferdi...memang apa yang ingin kau katakan??”tanya Inna dengan setenang mungkin.
            “Inna...maafkan aku,,,,kamu terpaksa??”
            “Nggak kok...Jangan dipikir kan .... sekarang apa yang akan dibicarakan??”
            “Emmm....Inna pertama aku mau terimakasih ama kamu dah mau datang..juga buat kebaikan-kebaikan kamu selama ini, kedua,,,,aku,,,aku ingin jujur sama kamu,,,”
            “Jujur,,??Maksud kamu??,,,”
            “Inna...semenjak aku ketemu dan dekat sma kamu aku jadi berubah....lebih baik...lebih terarah...dan itu sebabnya aku nemuin kamu...Karena aku nggak mau kamu ninggalin aku....kamu begitu berpengaruh untuk hidupku...”ucapnya lirih.
             Inna hanya tertegun mendengar apa yang baru diucapkan Ferdi. Apalagi ia sudah berusaha meredam perasaan yang berkecamuk dihatinya. Ia semakin tersiksa. Ferdi belum juga mengerti atas sikapnya menghindari SMS, atau telepon apalagi saat Ferdi mencoba meminta datang ke rumahnya.
Ferdi...ingatt,,,aku bukan Dinda..aku Inna..gadis yang kau kenal secara tidak sengaja. Dan semua yang terjadi padamu itu bukan karena aku tapi karena Allah....aku hanya sebagai perantara...nggak lebihh...”
“Tapi Inna.....aku benar-benar sayang sama kamu tulus dari hatiku,,bukan karena apa-apa juga bukan karena Dinda.”
“Cukup Ferdi......kamu nggak ngertii....!!” Inna sambil menangis seraya berlari.
            “Inna....!!”
Ferdi aku hanya ingin menahan dan meredam perasaan yang bergejolak ini. Maafkan aku Ferdi...
Inna semakin tersiksa dengan perasaannya. Tapi ia tidak akan mengotori cinta-Nya, dengan menduakan cinta-Nya. Ia meredam segala gejolak yang ada dan berusaha menghindar darinya. Setiap kali Ferdi menghubunginya Inna tak pernah menjawabnya. SMS yang terkirim darinya pun tak pernah dibalasnya.
*********************************
“Firsya...sungguh aku nggak tahu harus dengan cara apalagi aku harus menghindari Ferdi.”
            “Inna ,,,kenapa? Kamu nggak yakin?? Kamu pasti bisa Inna... Kau adalah sosok wanitayang sempurna dimata aku.”
            “Firsya...”
            “Inna,,,kamu jangan pengecut,,,kamu harus jelaskan yang sebenernya....agar dia mengerti alasan kamu ngelakuin semua ini, hal ini akan membuat kalian semakin tersiksa dengan perasaan kalian.!!”
            “Terimakasih Firsya...”
            Inna harus mengakhiri dilema yang dideritanya. Ia harus mengubur dalam-dalam perasaan yang menhantuinya. Karena ia bukan tipe wanita yang mudah percaya dengan orang yang baru dikenalnya. Apalagi untuk jatuh cinta. Rasanya sangat lama untuk bisa percaya meskipun dia sudah lama berteman dekat . Tapi tak dapat dipungkiri,,,,detik demi detik,,waktu demi waktu,,rasa iba Inna terhadap Ferdi telah berubah menjadi cinta yang sangat bergejolak dan bertolak belakang dengan prinsip hidupnya. Yang tak mengenal cinta selain pada-Nya.
********************************
Dengan segala harapan dan doa ia lakukan rencana itu. Ia mencoba menghubungi ferdi dan menjelaskan semuanya.
            “Hallo...Assalamualaikum.....”
            “Waalaikum salam wr.wb... Ini Inna.....??”
            “Emm,,,iyya,,,ini Inna...”
            “Inna,,thanks banget...!!!!..sebelumnya aku minta maaf kalau saat itu perkataanku buat kamu marah, kirain kamu marah ama aku tiap hari aku hubungi kamu nggak pernah jawab. Emang kenapa siehh??,,,”
            “Ferdi ,,,sebelumnya maaf, aku nggak pernah ngangkat telepo ataupun balas SMS dari kamu...aku ngelakuin itu semua juga ada alasannya. Dan sekarang aku pengen jelasin semuanya. Aku harap kamu ngerti...”
            “Kenapa...Inna...??”
            “Ferdi,,,aku nggak main-main,,,Akuu.....aku,,,kadang merasa terganggu dengan kamu seperti ini,,,telepon kamu,,SMS kamu,,,Aku serasa dipermainkan...Aku hanya takut menghianati cintaku pada-Nya. Dan maaf aku nggak bisa nerima pernyataan kamu kemaren. Cukup disini ajha. Jangan hubungi aku lagi. Kamu bisa nyari pengganti aku untuk memberi nasehat-nasehat kepadamu. Aku harap kamu ngerti...!!!” jelas Inna dengan degup jantung tak menentu. Linangan airmata tak terasa terjatuh dari matanya yang indah. Sungguh ia tak tega mengatakan semua itu.
            “O....kalau begitu maafin aku yang udah ganggu kamu....!”Ferdi tak kuasa berkata ... suara yang bersemangat itu berubah sera nyaris tak terdengar.
            “Ferdi maa,,,aafff kannn...”
Tutt..tuut,,,tuutt,,,telepon itu terputus. Kedua insan itu tersiksa oleh perasaan mereka masing-masing. Hanya deraian air mata yang menjadi saksi bisu atas cinta mereka.
Ferdi aku juga merasakan hal yang sama denganmu. Maafkan aku jika telah menyakitimu. Tapi aku hanya ingin menyimpannya dihati saja demi cintaku pada-Nya. Maafkan aku Ferdi,,maafff...

Setiap orang pasti memiliki impian...ada yang lari mengejarnya... Ada yang mundur lalu membuangnya. Dan ada yang diam dan hanya menyimpannya dalam hati.

Dan aku adalah orang yang ketiga dari semua itu. Semoga bahagia menyertaimu......

Tidak ada komentar: